Kelinci jenis American Fuzzy Lop (AFL) merupakan kelinci jenis kecil dengan bobot rata-rata tiga kilograman dan untuk kontes kelinci ideal tigasetengah pon tidak lebih dari empat pon. Tubuh kelinci AFL serasi dalam ukuran, kepalanya bulat dan wajahnya datar. Telinganya menggantung kebawah (lop), untuk bulunya padat tapi tidak bertekstur seperti bulu kelinci angora sehingga disebut fuzzy dan bulunya idealnya 1,5 inchi dan lebih ideal 2 inchi. ARBA secara resmi menerima 19 warna yaitu chinchilla, chesnut, lynx, tupai, opal, putih, hitam, biru dst.

Kelinci dutch memiliki ciri khas warna yang unik namun akan lebih unik lagi bilamana dikerdilkan (dwarf) dengan target memiliki bobot dibawah satu kiloan. Gambar dibawah adalah hasil silangan kelinci dutch warna hitam dengan kelinci netherland dwarf pola warna agouti. Hasilnya memiliki bentuk warna dutch dengan corak agouti dan perkembangan bobot badannya sama dengan kelinci netherland dwarf pada usia yang sama dan tentunya memiliki kuping standard kelinci netherland dwarf (kecil).

Pertama melihat kelinci satin adalah nampak kemilau dibulunya dan ini hanya dimiliki kelinci satin dari jenis-jenis kelinci lainnya. Nama satin merupakan gambaran dari bulunya yang bersinar terang. Bulu satin memiliki dua perberbedaan dengan bulu kelinci jenis lainnya. Adalah pada diameter batang rambut/bulu lebih halus serta nampak transparan dari wujud pigmennya. Standarisasi kelinci satin adalah perubahan kemilaunya serta kemampuan untuk memantulkan cahaya, bulunya silkier dan shinier dan memiliki kepadatan dan kehalusan. Panjang bulunya kisaran 1 – 8 inchi dan memiliki panjang yang sama.

Kelinci rex biasanya termasuk kelinci dengan ukuran sedang yang rata-rata memiliki bobot sekitar tiga kilogram. Hal yang paling unik adalah pada bulunya yang seperti beludru mewah alias sangat halus. Panjang bulunya berkisar enam sampai sepuluh millimeter yang tumbuh hampir menutupi semua kulit sehingga tampak seperti hewan yang baru dipangkas. Perkembang biakannya dinamakan gen rex yang menyebabkan kelinci rex memiliki kumis yang keriting juga pada alisnya. Kelinci yang memang paling banyak memiliki corak dan pola warna ini, seperti warna white, orange, black, sooty fawn, blue, lilac, chocolate, sable, chinchilla, marten, castor (warna yang banyak dipakai dalam industry perkulitan), opal, lynx, cinnamon, Himalayan dll. Pendeknya bulu rex diperkirakan akibat mutasi genetik dimana kelinci rex pertama kali dijumpai di Perancis tahun 1919 dan pertama kali kelinci dipamerkan tahun 1924 pada pameran kelinci.

Hanya ada empat genetika warna dasar pada kelinci yaitu hitam, coklat, biru dan ungu. Semua warna lain hanya variasi dari empat warna dasar. Hitam adalah warna dominan, cokelat menjadi resesif dari hitam. Biru dari hitam, dan ungu adalah dari coklat. Sekarang targetnya warna agouti. Gen Agouti Kelinci yang dicatat sebagai “A”, semua warna agouti harus membawa setidaknya satu gen, jika kelinci membawa dua gen agouti maka akan memberikan warna hanya agouti. Tanda-tanda kelinci yang memiliki warna agouti yakni pada bagian bawah perut warnanya putih, juga kulit bagian dalam telinga berwarna putih. Selain itu ciri khas warna agouti pada bagian lapisan atas sekali bulu berwarna hitam, pada bagian tengah bulu berwarna oranye atau merah dan bagian paling bawah kebiruan. Gen agouti juga bisa membawa pola warna tan dan non agouti dan ketika gen agouti membawa pola cokelat atau non agouti itu heterozigot yang artinya itu tidak murni untuk gen warna agouti dan juga lupa hasilnya melalui silsilah tiga generasi.